You need to enable javaScript to run this app.

Implementasi Teori Humanistik di Era PJJ

  • Kamis, 24 September 2020
  • Aniza Ana Rif'atul Mahmudah, S.Pd
  • 0 komentar
Implementasi Teori Humanistik di Era PJJ

Pendidikan sejatinya merupakan suatu proses memanusiakan manusia. Suatu tindakan proses belajar dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan sejatinya dapat mencetak generasi yang unggul di masa depan. Hal ini seperti yang dikemukakan dalam suatu teori belajar yakni teori humanistik. Dimana tujuan dari belajar adalah bagaimana cara memanusiakan manusia. Teori ini bersifat alektif, artinya dapat memanfaatkan teknik atau teori belajar apapun asal tujuan belajar siswa dapat tercapai. Seorang individu diharapkan dapat mengaktualisasikan diri atau menggali kemampuannya sendiri untuk diterapkan dalam lingkungan. Proses belajar humanistik memusatkan perhatian kepada diri peserta didik sehingga menitikberatkan kepada kebebasan individu.

Di era new normal ini, pada saat proses belajar dari rumah siswa diberi kebebasan dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Artinya siswa dapat mencari sumber belajar dari mana saja. Dengan berbekal teknologi yang canggih, siswa dengan bebas mengakses sumber-sumber belajar dari manapun mengenai materi yang mereka pelajari. Hal ini akan berdampak positif bagi siswa yang memanfaatkan teknologi dengan bijak. Mereka dapat mengaktualisasikan diri mereka sendiri sehingga membuat pembelajaran jadi bermakna jika siswa melakukannya sendiri. Berbeda dengan siswa yang tidak dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak. Banyak siswa yang tidak didampingi orang tua ketika proses belajar dari rumah berlangsung. Mereka dengan bebas mengakses apapun yang tidak ada kaitannya dengan proses pembelajaran. Sehingga mereka bisa jadi ketinggalan dalam proses belajarnya.

Dampak negatif dari penggunaan teknologi pada masa pembelajaran jarak jauh ini dapat menghambat terwujudnya salah satu tujuan pendidikan menurut teori humanistik yaitu memanusiakan manusia. Kepribadian manusia saat ini cenderung direduksi oleh sistem yang ada. Bagaimana tidak, saat ini sistem pendidikan di Indonesia sangat mengharuskan siswanya menggunakan gadget sebagai proses pembelajarannya. Namun pada kenyataannya tidak sedikit anak yang menyalahgunakan penggunaan gadget. Hal tersebut, membuat generasi-generasi bangsa semakin dijajah oleh canggihnya teknologi.

Berdasarkan hal tersebut, implementasi teori pendidikan humanistik tidak selaras dengan sistem pembelajaran di era pembelajaran jarak jauh ini. Maka dari itu, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat seta kesadaran yang tinggi untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia. Kepada seluruh orang tua seharusnya dapat memantau anak-anaknya dalam penggunaan gadget agar dapat memanfaatkannya dengan bijak. Dengan demikian, jika terjali kerjasama yang baik antara warga Indonesia, maka diharapkan pendidikan Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya sehingga dapat membantu meningkatkan taraf pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Bagikan artikel ini:
Kholifah

- Kepala Sekolah -

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrokatuh Salam Silaturrahhmi dan semoga selalu di rahmati Allah SWT MI Miftahul Huda Menerima Pendaftaran Peserta Didik Baru …

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana Pendidikan dan Kegiatan belajar di MI Miftahul Huda Druju?

Hasil
Banner